TIDAK ADA KEBAIKAN YANG SIA-SIA…
“Apa gunanya saya membaca Al-Quran tetapi tidak memahaminya?”Tanya seorang murid.
“Bacalah dahulu,perlahan-lahan nanti tok ajarkan maknanya,”jawab gurunya.
Murid itu pun terus membaca.Hari demi hari.Bulan demi bulan.Lama kelamaan dia merasa jemu dan menemui gurunya semula.
“Tok,saya berasa usaha membaca tanpa memahami makna Al-Quran itu sesuatu yang tidak berfaedah,”katanya.
“Baiklah.Tok akan menyuruh kamu melakukan satu pekerjaan yang lebih bermakna,”kata Tok Guru tersebut.Wajah murid itu kembali ceria.
Tok guru menyerahkan sebuah raga dan berkata, “kamu cedok air di sungai ini dengan raga ini,dan curahkan airnya ke dalam kolah madrasah kita,”
Si murid kehairanan.mesti ada sesuatu yang luar biasa akan berlaku,detih hatinya.Dia ke sungai dan mencedok air dan secara tergesa-gesa dia berlari untuk mencurahkan air ke dalam kolah.Namun sebaik sampai,air telah habis,menitis keluar dari celah-celah raga yang jarang itu.begitulah dilakukannya berulangulang kali.Air menitis keluar dari celah raga dan kolah masih tidak dapat dipenuhi.
“tok,perbuatan ini tidak bermakna.kalau tok gantikan raga ini dengan timba.barulah ia boleh menampung air dan kolah akan penuh!”
Tok guru tersenyum. “Setiap yang tok suruh,pasti ada maknanya,”katanya perlahan..
“apa maknanya Tok?”
“Menimba air dengan raga samalah dengan membaca Al-Quran walaupun tidak memahami maknanya,”jawab Tok Guru.
“sama-sama tak ada fedahnya.begitu?”
“Tidak ,sama-sama ada faedahnya,”pintas tok guru.
Anak muridnya lebih hairan.
“Cuba kamu tengok raga yang kamu gunakan sejak tadi.Mulanya ia kotor,tetapi sekarang bukankah sudah bersih?Walaupun air kolah tidak penuh tetapi raga yang kamu gunakan sudah bersih.Betul tak?”
“Betul Tok,”jawab murid mengiakan.
“ha,begitulah juga hati kamu ketika membaca Al-Quran berulang-ulang kali.walaupun belum memahami maknanya,tetapi paling tidak hati itu akan dibersihkan daripada kelalaian dan gangguan syaitan.”
Muridnya mengangguk.Hebat,rupa-rupanya Tok Girinya mendidik,bukan sekadar mengajar!
Pengajaran:Jangan memandang remeh sesuatu amalan baik,walaupun sekiranya kita belum nampak manfaat atau hikmahnya.Dan jangan gopoh untuk “meningkat” dalam perjalanan menjadi hamba Allah yang baik dengan tindakan-tindakan yang melanggar ketertiban amal dan kehalusan adab.Ingat,setiap yang baik pasti ada kebaikannya.
“Apa gunanya saya membaca Al-Quran tetapi tidak memahaminya?”Tanya seorang murid.
“Bacalah dahulu,perlahan-lahan nanti tok ajarkan maknanya,”jawab gurunya.
Murid itu pun terus membaca.Hari demi hari.Bulan demi bulan.Lama kelamaan dia merasa jemu dan menemui gurunya semula.
“Tok,saya berasa usaha membaca tanpa memahami makna Al-Quran itu sesuatu yang tidak berfaedah,”katanya.
“Baiklah.Tok akan menyuruh kamu melakukan satu pekerjaan yang lebih bermakna,”kata Tok Guru tersebut.Wajah murid itu kembali ceria.
Tok guru menyerahkan sebuah raga dan berkata, “kamu cedok air di sungai ini dengan raga ini,dan curahkan airnya ke dalam kolah madrasah kita,”
Si murid kehairanan.mesti ada sesuatu yang luar biasa akan berlaku,detih hatinya.Dia ke sungai dan mencedok air dan secara tergesa-gesa dia berlari untuk mencurahkan air ke dalam kolah.Namun sebaik sampai,air telah habis,menitis keluar dari celah-celah raga yang jarang itu.begitulah dilakukannya berulangulang kali.Air menitis keluar dari celah raga dan kolah masih tidak dapat dipenuhi.
“tok,perbuatan ini tidak bermakna.kalau tok gantikan raga ini dengan timba.barulah ia boleh menampung air dan kolah akan penuh!”
Tok guru tersenyum. “Setiap yang tok suruh,pasti ada maknanya,”katanya perlahan..
“apa maknanya Tok?”
“Menimba air dengan raga samalah dengan membaca Al-Quran walaupun tidak memahami maknanya,”jawab Tok Guru.
“sama-sama tak ada fedahnya.begitu?”
“Tidak ,sama-sama ada faedahnya,”pintas tok guru.
Anak muridnya lebih hairan.
“Cuba kamu tengok raga yang kamu gunakan sejak tadi.Mulanya ia kotor,tetapi sekarang bukankah sudah bersih?Walaupun air kolah tidak penuh tetapi raga yang kamu gunakan sudah bersih.Betul tak?”
“Betul Tok,”jawab murid mengiakan.
“ha,begitulah juga hati kamu ketika membaca Al-Quran berulang-ulang kali.walaupun belum memahami maknanya,tetapi paling tidak hati itu akan dibersihkan daripada kelalaian dan gangguan syaitan.”
Muridnya mengangguk.Hebat,rupa-rupanya Tok Girinya mendidik,bukan sekadar mengajar!
Pengajaran:Jangan memandang remeh sesuatu amalan baik,walaupun sekiranya kita belum nampak manfaat atau hikmahnya.Dan jangan gopoh untuk “meningkat” dalam perjalanan menjadi hamba Allah yang baik dengan tindakan-tindakan yang melanggar ketertiban amal dan kehalusan adab.Ingat,setiap yang baik pasti ada kebaikannya.
Catat Ulasan